
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................................ iv
BAB I.
PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar
Belakang.................................................................................. 1
B. Tujuan Umum.................................................................................... 1
C. Tujuan Khusus................................................................................... 1
BAB II.TINJAUAN
PUSTAKA...................................................................... 2
A. Pengertian.......................................................................................... 2
B. Peran Perawat di Masyarakat............................................................ 3
BAB III. PEMBAHASAN................................................................................ 4
A. Pandangan
Masyarakat terhadap Perawat......................................... 4
B. Perawat Ideal
di Masyarakat............................................................. 7
BAB IV. PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................ 11


PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menjadi seorang perawat ideal
bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk membangun citra perawat ideal di
mata masyarakat. Hal ini dikarenakan kebanyakan masyarakat telah didekatkan
dengan citra perawat yang identik dengan sombong, tidak ramah, tidak pintar
seperti dokter dan sebagainya. Seperti itulah citra perawat di mata masyarakat.
Untuk mengubah citra perawat seperti yang banyak digambarkan masyarakat memang
tidak mudah, tetapi itu merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama
seorang perawat profesional. Seorang perawat profesional seharusnya dapat
menjadi sosok perawat ideal yang senantiasa menjadi role model dalam memberikan
asuhan keperawatan. Hal ini dikarenakan perawat profesional memiliki pendidikan
yang lebih tinggi sehingga ia lebih matang dari segi konsep, teori, dan
aplikasi. Namun, hal itu belum menjadi jaminan bagi perawat untuk dapat menjadi
perawat yang ideal karena begitu banyak aspek yang harus dimiliki oleh seorang
perawat ideal di mata masyarakat. Untuk itu dalam makalah ini akan menjelaskan
tentang perawat ideal di masyarakat khususnya di Indonesia.
B.
Tujuan Umum
Mahasiswa mengerti bagaimana citra
perawat di masyarakat.
C.
Tujuan Khusus
Mahasiswa mengerti
bagaimana menjadi perawat yang ideal di mata masyarakat Indonesia.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
1.
Pengertian Citra
Citra adalah penggambaran oleh
orang lain. Citra ini sangat berpengaruh dengan pendapat orang lain, karena
citra merupakan penggambaran tentang apa yang ada pada diri kita yang dipandang
atau dilihat oleh orang lain.
2.
Pengertian Perawat
Pengertian perawat menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat maka pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi “Perawat adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Jadi
dari pengertian perawat tersebut dapat diartikan bahwa seorang perawat bukan
dari keahlian turun temurun, malainkan dengan memalui jenjang pendidikan
perawat.
3.
Pengertian Ideal
Ideal diri adalah persepsi
seseorang tentang bagaimana dia harus berperilaku sesuai dengan suatu standar
tertentu. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang diinginkannya atau
sejumlah aspirasi, tujuan atau nilai-nilai yang ingin dicapai. Ideal diri akan
mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi berdasarkan norma sosial, dimana
seseorang berusaha untuk mewujudkannya.
B.
Peran Perawat di Masyarakat
Peran perawat merupakan tingkah laku
yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan
dalam sistem, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi
perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran
perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai
pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator,
konsultan dan peneliti yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Peran sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan
tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana
sampai dengan kompleks.
2.
Peran Sebagai Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam
membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak
untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian.
3.
Peran Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu
klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan
tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
4.
Peran Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan
mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim
kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien.
5.
Peran Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan
karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6.
Peran Konsultan
Peran di sini adalah sebagai tempat
konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan.Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.
7.
Peran pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat
dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
8.
Peran Sebagai Penemu Kasus
Perawat berperan dalam mendeteksi dan
menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.
9.
Peran Sebagai Panutan ( Role Mode )
a.
Perawat menunjukan perilakunya
sehari-hari di contoh oleh orang lain. Misalnya : mencerminkan perilaku hidup
bersih dan sehat ( mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga
teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat dan relaks setiap
hari, komunikasi efektif ).
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pandangan Masyarakat terhadap Perawat
Selama ini profesi perawat memiliki
persepsi berbeda dikalangan masyarakat. Banyak masyarakat sekarang ini
menganggap bahwa perawat hanyalah sekedar pembantu dokter,yang tanpa dokter
perawat tidak dapat melakukan tugasnya dengan sempurna, anggapan ini telah
menjadi penilaian utama terhadap profesi seorang perawat. Akibatnya banyak
masyarakat yang menganggap bahwa profesi seorang perawat itu rendah.
Khususnya di Indonesia pandangan
terhadap profesi perawat masih belum mendapat anggapan positif , anggapan
masyarakat masih keliru tentang profesi seorang perawat. Di mata sebagian
masyarakat perawat masih sering dinilai tidak memiliki ilmu dan tidak mandiri.
Mungkin karena tingkat pendidikan seorang perawat yang kebanyakan hanya sampai
akademi atau dengan kata lain hanya sampai D3 saja. Dengan begitu ilmu mereka kurang
dan derajat mereka dengan rekan kerja pun lebih rendah. Maka dari itu profesi
seorang perawat pun disepelekan. Anggapan ini masih belum bisa di hapus dari
benak masyarakat ketika melihat pekerjaan seorang perawat di rumah sakit.
Selain itu penilaian semacam ini dapat
disebabkan oleh ketidak tahuan masyarakat akan tugas seorang perawat. Tugas
perawat yang langsung bersentuhan dengan pasien memengaruhi gambaran perawat
secara keseluruhan. Segala kebutuhan pasien di rumah sakit dengan tingkat
ketergantungan yang tinggi sangat membutuhkan bantuan perawat . Masyarakat
sering melihat profesi perawat dalam kehidupan pasien sehari - hari, seperti
ketika pasien mau makan, minum, mandi, buang air besar maupun kecil. Melihat
tugas keseharian perawat seperti inilah yang membentuk pandangan masyarakat
akan tugas seorang perawat tidak lebih dari seorang pembantu. Jika dikaji lebih
dalam sebenarnya tanggung jawab seorang perawat itu sangat besar, di balik
tugasnya yang harus memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat seorang perawat
juga berperan dalam kesembuhan pasien. Bila perawat yang menangani pasien tidak
profesianal maka pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien pun akan terganggu. Obat
yang bagus dan dokter yang hebat pun akan tidak berpengaruh jika perawatnya
salah. Jadi peran perawat sangat besar dalam proses penyembuhan seorang pasien.
Tanpa kita sadari, perawat sebenernya mengemban tugas yang berat. Mereka harus
bisa menjadi seperti seorang dokter, apoteker, psikiater, psikolog bahkan teman
yang dapat menjadi tempat curhat bagi pasien. Hal itu karena perawat memang
harus memeriksa atau mendiagnosa, menyarankan obat, menjadi tempat curhat,
memberi nasehat pada pasien, menemani pasien, bahkan hingga menjadi tempat
pelampiasan pasien yang marah. Seorang perawat sering menjadi tempat
pelampiasan kemarahan pasien, hal ini bisa terjadi ketika seorang pasien
mengalami gangguan kejiwaan atau ketika pasien didiagnosa oleh seorang dokter
mengidap penyakit tertentu, tentu pasien shock ketika mendengar berita
tersebut. Dalam situasi seperti ini peran perawat sangat dibutuhkan
terlebih-lebih untuk penenangan jiwa pasien.
B.
Perawat Ideal di Masyarakat
Seorang perawat mengabdikan dirinya
untuk menjaga dan merawat klien tanpa membeda-bedakan mereka dari segi apapun.
Setiap tindakan dan intervensi yang tepat yang dilakukan oleh seorang perawat,
akan sangat berharga bagi nyawa orang lain. Seorang perawat juga mengemban
fungsi dan peran yang sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan secara
holistik kepada klien.
Perawat yang ideal adalah perawat yang
baik. Begitulah kebanyakan orang menjawab ketika ditanya mengenai bagaimana
sosok perawat ideal di mata mereka. Mungkin kedengarannya sangat sederhana.
Namun, di balik semua itu, pernyataan tersebut memiliki makna yang besar.
Masyarakat ternyata sangat mengharapkan perawat dapat bersikap baik dalam arti
lembut, sabar, penyayang, ramah, sopan dan santun saat memberikan asuhan
keperawatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita memang
masih menemukan perilaku kurang baik yang dilakukan oleh seorang perawat
terhadap klien saat menjalankan tugasnya di rumah sakit. Hal itu memang sangat
disayangkan karena bisa membuat citra perawat menjadi tidak baik di mata
masyarakat. Ternyata memang hal-hal seperti itulah yang memunculkan jawaban
demikian dari masyarakat.
Untuk menjadi perawat ideal di mata
masyarakat, diperlukan kompetensi yang baik dalam hal menjalankan peran dan
fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional haruslah mampu menjalankan
peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran perawat diantaranya ialah pemberi
perawatan, pemberi keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manajer
kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, dan peran
karier. Semua peran tersebut sangatlah berpengaruh dalam membangun citra perawat
di masyarakat.
Peran–peran tersebut diantaranya ialah
peran sebagai pemberi perawatan, peran sebagai pemberi kenyaman dan peran
sebagai komunikator.
Peran
sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran yang paling utama bagi
seorang perawat. Perawat profesional yang dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan baik dan terampil akan membangun citra keperawatan menjadi lebih baik di
mata masyarakat. Seorang perawat profesional harus memahami landasan teoritis
dalam melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis tersebut akan sangat
berguna bagi perawat profesional saat menjelaskan maksud dan tujuan dari asuhan
keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien. Hal ini tentu saja
akan membawa dampak baik bagi terciptanya citra perawat ideal di mata
masyarakat yaitu perawat yang cerdas, terampil dan profesional.
Kenyamanan merupakan suatu perasaan
subjektif dalam diri manusia. Masyarakat yang menjadi klien dalam asuhan
keperawatan akan memiliki kebutuhan yang relatif terhadap rasa nyaman. Mereka
mengharapkan perawat dapat memenuhi kebutuhan rasa nyaman mereka. Oleh karena
itu, peran perawat sebagai pemberi kenyamanan, merupakan suatu peran yang cukup
penting bagi terciptanya suatu citra keperawatan yang baik. Seorang perawat
profesional diharapkan mampu menciptakan kenyamanan bagi klien saat klien
menjalani perawatan. Perawat profesional juga seharusnya mampu mengidentifikasi
kebutuhan yang berbeda-beda dalam diri klien akan rasa nyaman. Kenyamanan yang
tercipta akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga proses
penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat
kepada klien dapat berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap
peduli, sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati yang ditunjukkan perawat
kepada klien pada saat memberikan asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan
namanya merupakan salah satu bentuk interaksi yang dapat menciptakan kenyamanan
bagi klien dalam menjalani perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa
asing di rumah sakit. Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang
ideal di mata klien itu sendiri karena klien mendapatkan rasa nyaman seperti
apa yang diharapkannya.
Peran perawat sebagai komunikator juga
sangat berpengaruh terhadap citra perawat di mata masyarakat. Masyarakat sangat
mengharapkan perawat dapat menjadi komunikator yang baik. Klien juga manusia
yang membutuhkan interaksi pada saat ia menjalani asuhan keperawatan. Interaksi
verbal yang dilakukan dengan perawat sedikit banyak akan berpengaruh terhadap
peningkatan kesehatan klien. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan
keluarga, antar-sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, serta sumber
informasi dan komunitas. Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh seorang perawat
merupakan faktor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga,
dan komunitas. Sudah seharusnya seorang perawat profesional memiliki kualitas
komunikasi yang baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun dengan siapa
saja yang membutuhkan informasi mengenai masalah keperawatan terkait kesehatan
klien.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pandangan masyarakat Indonesia terhadap
profesi perawat masih belum mendapat anggapan positif , anggapan masyarakat
masih keliru tentang profesi seorang perawat. Di mata sebagian masyarakat
perawat masih sering dinilai tidak memiliki ilmu dan tidak mandiri. Anggapan
ini masih belum bisa di hapus dari benak masyarakat ketika melihat pekerjaan
seorang perawat di rumah sakit. Selain itu penilaian semacam ini dapat
disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan tugas seorang perawat. Tugas
perawat yang langsung bersentuhan dengan pasien memengaruhi gambaran perawat
secara keseluruhan. Segala kebutuhan pasien di rumah sakit dengan tingkat
ketergantungan yang tinggi sangat membutuhkan bantuan perawat. Bila perawat
yang menangani pasien tidak profesional maka pemenuhan kebutuhan kesehatan
pasien pun akan terganggu.
Seorang
perawat mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat klien tanpa
membeda-bedakan mereka dari segi apapun. Setiap tindakan dan intervensi yang
tepat yang dilakukan oleh seorang perawat, akan sangat berharga bagi nyawa
orang lain. Seorang perawat juga mengemban fungsi dan peran yang sangat penting
dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada klien. Untuk menjadi
perawat ideal di mata masyarakat, diperlukan kompetensi yang baik dalam hal
menjalankan peran dan fungsi sebagai perawat. Seorang perawat profesional
haruslah mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Adapun peran
perawat diantaranya ialah pemberi perawatan, pemberi keputusan klinis,
pelindung dan advokat klien, manajer kasus, rehabilitator, pemberi kenyamanan,
komunikator, penyuluh, dan peran karier. Semua peran tersebut sangatlah
berpengaruh dalam membangun citra perawat di masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Donny
Nur Hamsyah.2012.Citra Perawat di Media
Massa, http://donnynurhamsyah.blogspot.com/2012/09/citra-perawat-di-media-massa.html
(diakses pada tanggal 28 Juli 2013)
Muhamad
Reza P.2012.Peran dan Fungsi Perawat Profesional,
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/peran-dan-fungsi-perawat-profesional.html
(diakses pada tanggal 28 Juli 2013)
Rani
Setiani Sujana.2009. Peran Perawat
Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di Mata Masyarakat,
http://mhs.blog.ui.ac.id/rani.setiani/2009/05/04/peran-perawat-profesional-dalam-membangun-citra-perawat-ideal-di-mata-masyarakat/
(diakses tanggal 28 Juli 2013)
Saputri
mulyanna.2009.Citra Ideal Seorang Perawat,
http://saputrimulyanna.blogspot.com/2009/04/citra-ideal-seorang-perawat-oleh-yana.html
(diakses tanggal 28 Juli 2013)