...selamat datang di dlyna.lumba ^_^...semoga tulisan saya bermanfaat untuk anda^_^...terima kasih ^_^...selamat datang di dlyna.lumba ^_^...semoga tulisan saya bermanfaat untuk anda^_^...terima kasih ^_^...

Minggu, 07 April 2013

Diabetes Melitus



Definisi :
Diabetes mellitus atau DM adalah penyakit metabolism yang ditandai oleh tingginya kadar plasma glukosa (hyperglikemia) yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya.

Diabetes mellitus ada 2 jenis berdasarkan waktu dimulainya penyakit, yaitu :
1.    Tipe-1, IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus) atau jenis remaja.
Pada tahap ini terdapat destruksi dari sel-sel beta pankreas, sehingga tidak memproduksi insulin dan akibatnya sel tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Kadar glukosa darah meninggi sehingga glukosa berlebih dikeluarkan lewat urin. Tipe ini sering dimulai pada usia 10-13 tahun.
2.    Tipe-2, NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus) atau jenis dewasa.
Tipe ini tidak tergantung dari insulin, lazimnya terjadi pada usia > 40 th dengan insidensi lebih besar pada orang obesitas dan lanjut usia.

Penyebab :
·   Kekurang hormon insulin yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan sintesa lemak.
·  Tipe-1 DM penyebabnya belum begitu jelas, dapat disebabkan oleh infeksi virus yang mengakibatkan reaksi auto-imun berlebih untuk menanggulangi virus. Selain itu faktor keturunan memegang peran.
·  Tipe-2 DM disebabkan oleh menurunnya fungsi sel-sel beta serta menumpuknya amiloid di sekitar sel beta.
·  Insufisiensi fungsi insulin yang disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas atau  karena kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

Gambaran klinis :
a. Penderita sering mengeluh lemah, kadang-kadang terasa kesemutan.
b. Penderita pada umumnya mengalami poliuria (banyak berkemih) dan polifagia (banyak makan).
c. Penurunan berat badan.
d. Merasa sangat haus, kehilangan energi, rasa lemas dan cepat lelah.
e. Pada tahap lanjut mungkin terjadi penurunan ketajaman penglihatan.

Diagnosa :
·   Berdasarkan gejala diabetes dengan poliuria, polifagia, polidipsia.
·   Diagnosis dapat dipastikan dengan penentuan kadar gula darah.
a. Bila kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl.
b. Gula darah puasa 126 mg/dl.
c. Pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) didapat kadar gula darah 2 jam setelah pemberian glukosa 75 gr adalah 200 mg/dl.

Penatalaksanaan :
a. Tindakan umum yang dilakukan untuk pasien DM, antara lain : diet dengan pembatsan kalori, gerak badan bila terjadi resistensi insulin gerak badan secara teratur bisa menguranginya, berhenti merokok karena nikotin dapat mempengaruhi penyerapan glukosa oleh sel.
b. Jika tindakna umum tidak efektif untuk penderita tipe-2, maka dapat diberikan antidiabetik oral :
 Klorpropamid mulai dengan 0,1 gr/hari dalam sekali pemberian, maksiaml 0,5 gr/hari.
 Glibenklamid mulai dengan 5 mg/hari dalam sekali pemberian, maksimal 10 mg/hari.
 Metformin mulai dengan 0,5 gr/hari dalam 2-3 kali pemberian, maksimal 2 mg/hari.
 Obat ini harus dimulai dengan dosis  terkecil. Setelah 2 minggu pengobatan, dosis dapat ditngkatkan.
c. Pada penderita DM tipe-1 yang diberikan insuln seumur hidup, tidak dianjurkan minum antidiabetik oral.

Sumber : Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, DEPKES RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar